Dan sudah seharusnya bagi seorang pelajar untuk bertafakur / berfikir-fikir dalam belajarnya . Jangan sampai nanti ia membelokkan ilmunya hanya
untuk memperoleh dunia yang hina ini , yang sedikit dan juga yang rusak . Karena ia memperoleh ilmunya
itu dengan sungguh-sungguh , susah payah , dan juga kesulitan
yang banyak . Kalau dalam bahasa jawa " eman-eman , golek ilmu angel-angel trimakno di engge golek perkoro sing remeh " . Ada sebuah syair yang menerangkan tentang
dunia :
ﻫﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺍﻗﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﻭﻋﺎﺷﻘﻬﺎ ﺍﺫﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻟﻴﻞ
ﺗﺼﻢ ﺑﺴﺤﺮﻫﺎ ﻗﻮﻣﺎ ﻭﺗﻌﻤﻰ ﻓﻬﻢ ﻣﺘﺤﻴﺮﻭﻥ ﺑﻼ ﺩﻟﻴﻞ
" Ia adalah dunia , yang merupakan lebih sedikit-sedikitnya suatu perkara
yang sedikit ¤ Dan orang yang sangat mengharapkan dunia itu adalah lebih hina-hinanya sesuatu yang hina
Dengan sihirnya ( yaitu perhiasan-perhiasan dunia dan
kesenangan-kesenangan dunia ) ,
ia menjadikan suatu kaum ( karena mengikuti sihirnya )
menjadi tuli ( sehingga mereka tidak bisa mendengarkan kebenaran dan menerimanya ) dan buta ( sehingga mereka tidak bisa melihat kebenaran ) ¤ maka mereka ( ketika sudah tuli dan buta ) adalah orang-orang yang kebingungan tanpa adanya petunjuk ( yang akan
menunjukkan mereka kepada jalan yang benar ) "
Dan sudah seharusnya seorang pelajar itu tidak menghinakan dirinya dengan berharap ( tama' )
kepada sesuatu yang bukan tempatnya berharap ( tama' / berharap kepada selain Allah ) .
Dan ia juga harus menjaga dirinya dari segala sesuatu yang
didalamnya terhadap sesuatu yang menghinakan ilmu dan juga ahli ilmu . Kalau dalam kitab "
Kifayatul Atqia' " , contoh dari menghinakan ilmu adalah suatu pengajarannya seorang guru kepada seorang murid , tapi cara pengajarannya
itu dengan cara sang guru yang mendatangi si murid , bukan si murid yang mendatangi sang guru . Dikatakan menghinakan karena seharusnya ilmu itu bukan yang mendatangi , tapi yang didatangi .
Dan juga seharusnya seorang pelajar itu mempunyai sifat
rendah hati ( tawadlu' ) , yaitu suatu sifat yang berada diantara sifat takabbur ( sombong ) dan mudzillah ( menghinakan diri ) . Yang mana sifat takabbur adalah sifat yang diharamkan bagi kita , kita tidak boleh memilikinya . Karena sifat ini hanya dikhususkan bagi Allah SWT . Sedangkan sifat mudzillah ( menghinakan diri ) juga merupakan sifat yang diharamkan bagi kita . Maka sifat yang diterima / diperbolehkan adalah sifat yang berada diantara keduanya , yaitu sifat tawadlu' ( tidak sombong dan
juga tidak menghinakan diri ) , karena lebih bagus-bagusnya suatu perkara adalah tengah-tengahnya .
Komentar
Posting Komentar