Dan salah satu kemuliaan ilmu itu , bahwa ilmu merupakan suatu
perantara Kita untuk menuju kepada sebuah ketaqwaan . Yang status taqwa
sendiri merupakan sebuah perintah dari Allah :
ياأيها الذين آمنوا اتقوا
الله حق تقاته
Dan juga dengan taqwa tersebut , Kita akan berhak untuk mendapatkan suatu kemuliaan di sisi Allah SWT dan juga Kita akan mendapatkan sebuah keberuntungan yang abadi .
Kenapa ilmu kok menjadi perantara Kita untuk menuju sebuah ketaqwaan ?
Kita liha pengertian taqwa dulu , taqwa secara urfu syara' adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukkan sempurnanya penjagaan Kita dari segala sesuatu yang membahayakan Kita di akhirat nanti . Sedangkan menurut Khalifat Umar bin Abdul Aziz ra ( mujaddid pertama Islam dan juga salah seorang khalifah dari Dinasti Umayyah ) taqwa adalah meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan menjalankan segala sesuatu yang difardlukan oleh Allah . Dan dengan pengertian di atas , Kita dapat mengetahui bahwa sebuah ketaqwaan itu dihentikan ( dimauqufkan ) dengan pengetahuan ( ilmu ) Kita tentang segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan yang fardlukan oleh Allah . Dan jikalau Kita tidak mengetahui (tidak punya ilmu ) tentang sesuatu yang diharamkan , bagaimana kita bisa menjaga dari Kita dari keharaman-keharaman ? Dan jikalau kita tidak mengetahui tentang kefardluan-kefardluan , bagaiman Kita bisa melakukanya ?
Dan jika taqwa telah dihasilkan maka Kita akan memperoleh pangkat yang abadi dan juga keberuntungan yang abadi , yaitu sampai pada surga yang paling tinggi derajatnya dan bertemu deng Allah SWT , dzat yang merajai segala sesuatu dan dzat yang memberikan anugerah .
ياأيها الذين آمنوا اتقوا
الله حق تقاته
Dan juga dengan taqwa tersebut , Kita akan berhak untuk mendapatkan suatu kemuliaan di sisi Allah SWT dan juga Kita akan mendapatkan sebuah keberuntungan yang abadi .
Kenapa ilmu kok menjadi perantara Kita untuk menuju sebuah ketaqwaan ?
Kita liha pengertian taqwa dulu , taqwa secara urfu syara' adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukkan sempurnanya penjagaan Kita dari segala sesuatu yang membahayakan Kita di akhirat nanti . Sedangkan menurut Khalifat Umar bin Abdul Aziz ra ( mujaddid pertama Islam dan juga salah seorang khalifah dari Dinasti Umayyah ) taqwa adalah meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan menjalankan segala sesuatu yang difardlukan oleh Allah . Dan dengan pengertian di atas , Kita dapat mengetahui bahwa sebuah ketaqwaan itu dihentikan ( dimauqufkan ) dengan pengetahuan ( ilmu ) Kita tentang segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan yang fardlukan oleh Allah . Dan jikalau Kita tidak mengetahui (tidak punya ilmu ) tentang sesuatu yang diharamkan , bagaimana kita bisa menjaga dari Kita dari keharaman-keharaman ? Dan jikalau kita tidak mengetahui tentang kefardluan-kefardluan , bagaiman Kita bisa melakukanya ?
Dan jika taqwa telah dihasilkan maka Kita akan memperoleh pangkat yang abadi dan juga keberuntungan yang abadi , yaitu sampai pada surga yang paling tinggi derajatnya dan bertemu deng Allah SWT , dzat yang merajai segala sesuatu dan dzat yang memberikan anugerah .
Komentar
Posting Komentar