¤ Hakikatnya Ilmu

Ilmu merupakan suatu sifat yang mana denganya , sesuatu yang diketahui akan menjadi jelas . Seperti ilmu fiqih , yang dengannya sesuatu yang telah kita ketahui ( shalat , zakat dkk ) akan menjadi jelas . Sebelum kita mengetahui fiqih kita hanya tau " oh orang itu sedang shalat " " oh orang itu sedang zakat " tanpa mengetahui hakikat dari itu semua . Dan setelah kita belajar fiqih kita akan mengetahuinya , " apa shalat itu sebenarnya ? Apa zakat itu sebenarnya ? Kenapa kok harus shalat , zakat dkk ? Apa kenapa dan apa kenapa ? " dan setelah kita mengetahui ilmu fiqih kita akan mengetahui hakikat dari itu semua . Karena ilmu fiqih adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui lembut-lembutnya ilmu ( ¤ Kalau dulu , ilmu fiqih masih mencakup ilmu tauhid yang dinamakan al-fiqhul akbar , dan ilmu fiqih yang sekarang kita ketahui yang dinamakan al-fiqhul ashghor ) .
Imam Abu Hanifah berkata :
الفقه معرفة النفس مالها وما عليها
" Ilmu fiqih adalah ilmu untuk mengetahui diri dari suatu kebaikan bagi dirinya dan suatu kejelekan baginya " . Mana yang baik bagi seseorang dan mana yang jelek bagi seseorang . Imam Abu Hanifah berkata lagi " Tidak ada suatu ilmu kecuali untuk beramal/melakukan sesuatu dengannya ( diamalkan ) . Dan beramal dengan ilmu itu adalah meninggalkan 'ajil ( dunia dan sibuk dengan perkara-perkaranya ) karena ( untuk mendapatkan ) ajil ( akhirat/surga dan sesuatu yang ada di dalamnya ) " . Maka sudah seharusnya seorang manusia tidak melupakan dirinnya ( bahwa ia adalah orang lemah , butuh dan juga akan rusak , agar ia tidak sombong dkk ) , sesuatu yang bermanfaat baginya ( ibadah , taat , agar bisa melaksanakanya ) , dan sesuatu yang bahaya baginnya ( kejelekan , kemunkaran , agar bisa menjauhinya ) . Setelah kita sudah tidak lupa ( ingat ) akan hal-hal di atas maka seharusnya seorang manusia itu mencari sesuatu yang bermanfaat baginnya ( pahala , kebaikan ) , dan menjauhi yang berbahaya baginya ( dosa , kejelekan ) . Agar akal dan ilmu mereka tidak menjadi saksi dan bukti tentang kejelekan-kejelekan mereka ( menjadi hujjah yang merugikan mereka ) yang akan menambahkan siksa bagi mereka .
نعوذ بالله من سخطه و عقابه
Salah satu hadist yang menerangkan tentang hakikat ilmu adalah hadist Nabi SAW yang diriwayatkan Abi Darda' ra , bahwa Nabi SAW :
من سلك طريقا يطلب فيه علما سلك الله به طريقا من طرق الجنة
" Barangsiapa berjalan pada suatu jalan , yang di dalam jalan tersebut ia mencari ilmu , maka Allah akan menjalankannya pada salah satu jalan dari jalan-jalannya surga "
و أن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم
" Dan sesungguhnya para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya pada seorang pencari ilmu "
وأن العالم يستغفر له من فى السموات والارض والحيتان فى جوف الماء
" Dan sesungguhnya seorang yang berilmu itu dimintakan ampun oleh seseorang ( sesuatu ) yang ada di langit-langit dan bumi , dan juga ikan-ikan yang ada di dalam air "
وأن فضل العالم على الجاهل كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب
" Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu itu seperti keutamaanya bulan atas bintang-bintang pada malam purnama "
و أن العلماء ورثة الانبياء فإن الانبياء لم يورث دينارا و لا درهما وإنما ورثوا العلم فمن أخذه فقد أخذ بخط وافر
" Dan sesungguhnya Ulama ( ahli ilmu ) itu adalah pewarisnya para Nabi . Karena sesungguhnya Para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan juga tidak dirham ( lambang keduniawian ) , tetapi Para Nabi itu mewariskan ilmu . Maka barang siapa mengambil ilmu , maka sungguh ia telah mengambil bagian yang sempurna "

Komentar