~ Kriteria seorang guru
Setelah memilih Ilmu , hal yang perlu diperhatikan lagi oleh kita , sebagai seorang pelajar , adalah adanya seorang Guru yang akan membimbing kita dalam pembelajaran kita . Jangan sampai kita memulai mempelajari suatu ilmu agama tanpa adanya seorang guru . Karena ketika kita kok memulai belajar ilmu agama tanpa adanya seorang guru , maka setanlah yang akan menjadi guru kita . " Apakah kita mau memiliki guru SETAN ? ? , pastinya kita tidak mau "
Dan bagaimana cara kita mencari seorang Guru , seorang pembimbing dalam pelajar kitapun tidak boleh sembarangan . Karena apa-apa yang ada pada diri seorang guru , mulai dari umur , karakter , kecerdasan dan lain-lainya akan sangat berpengaruh pada proses pembelajaran nanti , pada hasil yang akan kita peroleh , dan akhirnya akan berpengaruh pada diri kita sebagai seorang murid . Bagai sebuah karya seni , ketika ia dikerjakan oleh seniman yang berestetika tinggi , berketrampilan " wow " , maka karya yang akan dihasilkannya pun akan menjadi karya seni yang sangat berestetika dan sangat " Wow " . Berbeda hasilnya ketika karya seni itu dikerjakan oleh seorang yang tidak terlalu berestetika dan juga tidak terlalu berketrampilan " wow " .
Dan kriteria seorang guru yang sangat baik untuk kita pilih untuk menjadi guru kita adalah seorang guru yang mempunyai sifat sangat wirai ( sangat menjaga diri dari hal-hal yang haram ) dan juga mempunyai umur yang lebih tua , dan yang pasti merupakan seorang yang sangat alim . Sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Hanifah , seorang ulama yang mencapai derajat mujtahid mutlak , dalam memilih guru . Beliau akhirnya memilih Syeh Hamad bin Abi Sulaiman untuk menjadi gurunya , yang mana Syeh Hamad pada masa itu merupakan seorang ulama yang paling alim , paling wirai , dan juga paling tua dari ulama-ulama yang lain . Abu Hanifah berkata :
و جدته شيخا و قورا حليما صبورا
" Aku menemukanya ( Syeh Hamad ) sebagai seorang yang tenang , berwibawa serta terhormat , seorang yang sangat murah hati dan juga sangat sabar " . Lebih lanjut Abu Hanifah berkata :
ثبت عند حماد بن أبى سليمان فنبت
yang artian panjangnya adalah " Aku telah menetapi / bersama dengan Syeh Hamad dan aku selalu menemani beliau dan aku tidak meninggalkan beliau . Maka akupun tumbuh sedikit-sedikit , sebagaimana tumbuhnya tumbuhan sedikit demi asedikit , sehingga aku mencapai derajat ini , yaitu derajat ijtihad "
~~~
¤ Maka bisa kita simpulkan bahwa hal-hal yang perlu kita perhatikan dari diri seorang calon guru kita :
- mempunyai sifat yang sangat wira'i , sangat menjaga dirinya dari segala bentuk keharaman . Contoh kecil dari pentingnya sifat wira'i untuk seorang guru adalah ketika kita kok melihat guru kita tidak menjaga dirinya dari perbuatan haram , maka kita telah melihat guru kita telah memberikan contoh yang tercela . Lalu apakah kita mau mempunyai guru yang seperti itu ? Kalau dalam ilmu mushtolah hadist , ketika seorang perawi ( si pembawa hadist ) itu kok mempunyai kebiasan melakukan maksiat , maka sifat adilnya akan berkurang , yang nantinya akan menurunkan derajat dari kualitas hadistnya . Begitu pula sebuah ilmu yang dibawa oleh seorang guru , keluhuranya akan sangat bergantung pada sifat-sifat yang ada pada si guru itu .
- mempunyai umur yang lebih tua dari guru-guru yang lain . Dalam kajian psikologi , semakin bertambahnya umur seseorang , maka kematangan dalam pribadi seseorang akan semakin tambah matang saja . Nabi Muhammad shallahu 'alaih wasallam pun diangkat menjadi Rasul pun pada usia yang sudah matang , yaitu pada umur 40 tahun . Begitupun seorang guru , ketika umurnya semakin matang , maka penataan yang akan ia berikan pada murid-muridnya akan semakin baik .
- menyandang predikat sebagai seorang yang alim . Karena keilmuan dari guru lah yang nanti akan ditularkan kepada kita . Maka ketika guru kita semakin alim , maka ilmu yang akan ditularkan kepada kita pun akan semakin sempurna .
- dan yang tidak boleh tertinggal , bahwa calon guru kita itu harus mempunyai akhlak-akhlak yang terpuji .
- dan ketika kita sudah menemukan seorang guru yang sudah memenuhi kriteria di atas , maka jangan pernah meninggalkanya . Belajarlah padanya sampai ilmunya habis , seperti dalam ceritanya imam Sibawaih dan gurunya . Dan jangan lupa , berkhidmatlah kepadanya .
Komentar
Posting Komentar