Isti'adzah , atau memohon perlindungan kepada Allah dari segala sesuatu yang berbahaya , dari segala sesuatu yang bisa merusak kebaikan , merupakan suatu rahmat atau kasih sayang yang telah diberikan oleh Allah , yang telah diajarkan oleh Allah kepada umat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam . Allah mengasihi Kita , sebagai umat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam , kalau-kalau kebaikan yang telah Allah berikan kepada kita hilang begitu saja , karena kita tidak bisa menjaganya . Oleh karena itulah Allah mengajarkan kepada kita isti'adzah agar kebaikan itu tidak hilang . Dan agar kita bisa melawan musuh-musuh yang akan selalu berusaha merusak kebaikan kita , yaitu iblis , setan , baik dari golongan jin maupun manusia . Sebagaimana yang tertulis dalam surat
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌۭ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah . Sesungguhnya Ia adalah Dzat yang maha mendengar lagi maha mengetahui . "
Bahkan Allah pun juga mengajarkan , melalui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salman , cara menyembuhkan penyakit yang diderita seseorang dengan isti'adzah . Sebagaimana yang terdapat dalam hadist riwayat Ustman bin Abil Ash : " Bahwasanya ia mengadu kepada Rasulullah akan sakit yang ia temukan dalam tubuhnya . Rasulullah pun berkata : letakkanlah tanganmu pada bagian yang sakit dari tubuhmu , dan bacalah basmalah 3 kali , dan bacalah tujuh kali lafadz :
أعوذ بالله و قدرته من شر ما أجد و أحاذر
" Aku berlindung kepad Allah dan kuasa-Nya dari apa-apa yang aku temukan dan aku takutkan " . "
Tentang lafadz yang dipilih untuk berta'awwudz ini para ulama berbeda pendapat . Menurut Imam Malik , Imam Abi Hanifah dan Imam Syafi'i lafadz isti'adzah adalah lafadz
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
karena berlandaskan atas firman Allah yang berbunyi
فإذا قرأت القرآن فاستعذ بالله من الشيطان الرجيم
Pada ayat diatas beristi'adzahnya memakai lafadz Allah , tanpa disifati dengan lafadz lain . Sedangkan menurut Imam Ahmad sebaiknya menggunakan lafadz
أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم
dengan alasan untuk mengumpulkan anjuran ayat di atas dan ayat
فاستعذ بالله إنه هو السميع العليم .
Yang dalam ayat di atas disebutkan dua sifat Allah , yaitu As-Sami dan Al-'alim .
Sedangkan hukum membaca ta'awwudz , jumhur ulama sepakat untuk menghukuminya sunah . Tapi ada yang menceritakan dari Imam Atho' tentang wajibnya berta'awwudz . Ibnu Sirin berkata " Ketika seorang laki-laki sudah berta'awwud satu kali dalam hidupnya , itu sudah cukup untuk menggugurkan kewajibannya .
Sedangkan waktu untuk berta'awaudz menurut jumhurul ulama adalah sebelum membaca Al-Quran ( sebelum melakukan kegiatan ) . Tapi juga ada yang menceritakan / meriwayatkan dari Imam Nakho'i bahwa berta'awwud itu ketika setelah selesai membaca / melakukan kegiatan . Dan ini merupakan salah satu qoulnya Imam Daud , dan salah satu dari dua riwayatnya Imam Ibnu Sirin .
Sedangkan makna dari latadz أعوذ بالله adalah aku mengungsi kepada Allah dan aku berlingdung kepada-Nya (dengan masuk ke benteng-Nya / perlindungan-Nya ) dari segala sesuatu yang aku takuti . Sedangkan lafad الشيطان itu berasal dari lafad madli syatona yang berarti jauh dari rahmat / kasih sayang . Syaithon dinamakan syaithon itu karena ia jauh dari kebenaran dan juga karena kecongkakanya dan kesombonganya , sehingga ia menjadi jauh dari rahmat / kasih sayang . Dan kata syaithon ini bisa digunakan untuk setiap sesuatu yang kurang ajar, suka menguasai, angkuh, dan juga sombong dari golonganya manusia ataupun jin .
Komentar
Posting Komentar