مخالفة للحوادث

                  بسم الله الرحمن الرحيم

 

   Sifat yang selanjutnya  yang harus ada pada Allah adalah sifat berbeda dengan makhluk-nya (مخالفة للحوادث ) .
ليس كمثله شيئ
Bahwa tidak ada satupun dari makhluk /ciptaan Allah yang menyamai-Nya , tidak dalam dzat-Nya , sifat-Nya , ataupun af'al-Nya .
- Dzat-Nya tidak berupa bentuk ( جرم / ex: manusia mempunyai bentuk yang berbeda-beda,  ada yang pendek tinggi putih hitam dll ) . Pengertian makhluk di sini juga mencakup semua apa yang kita pikirkan /angan-angankan , jadi setiap sesuatu yang dapat keluar dalam pikiran / angan-angan kita sudah pasti itu bukan Allah . Karena pikiran ataupun angan2 itu bersifat baru / hudust , dan setiap yang hudust adalah makhluk .
- Dan sifat-sifat-Nya tidak bersifat baru ( didahului oleh tidak ada baru ada ) dan juga tidak terkhusukan ( dibatasi sesuatu ) . Maksud dari bahwa sifat Allah tidak terkhusukan adalah bahwa sifat melihat (بصر ) -nya Allah tidak dibatasi hanya dengan mata , sifat mendengar ( سمع )-nya Allah tidak dibatasi oleh telinga . Allah melihat segalanya dan Allah mendengar segalanya. Hal ini berbeda dengan makhluk yang sifat melihat dan mendengarnya dibatasi dengan adanya mata ( mata yang sehat) dan adanya telinga ( telinga yang sehat) , bahkan jarak pandang mata dan jarak dengarnya pun juga dibatasi.
- Dan af'al-Nya Allah tidak sama dengan af'alnya makhluk yang bersifat مكتسبة ( melakukan sesuatu dengan melalui perantara ) . Karena af'al-Nya Allah tidak melalui perantara , karena yang melalui perantara itu masih membutuhkan yang lain , sedangkan Allah itu tidak membutuhkan yang lain . Sebagai contoh,  manusia mau minum itu membutuhkan banyak perantara,  seperti gelas,  kalo minumnya pake air mineral masih butih perantara penjual , uang untuk membeli dll ,  dan contoh-contoh lainya.
   
   Adapun bukti bahwa Allah harus bersifat   مخالفة للحوادث adalah
- kalau Allah tidak wajib berbeda dengan makhluk berarti Allah sama dengan makhluk
- dan jika Allah sama dengan makhluk maka Allah bisa mempunyai sifat hudust ( baru) . (Secara kenyataannya kita sudah mengetahui bahwa makhluk itu baru ). Karena setiap sesuatu yang boleh melekat pada salah satu sesuatu yang sama itu juga boleh melekat pada yang lainya.
- Sehingga ketika Allah itu boleh bersifat baru maka akan ada دور ataupun تسلسل . Sedangkan daur dan tasalsul itu tidak mungkin ada pada Allah ,karena Allah itu wajib bersifat qidam (sebagaimana keterangan dalam sifat qidam).
- Dan ketika sudah diketahui bahwa Allah itu wajib bersifat qidam maka Allah tidak mungkin baru ( hudust). Dan ketika sifat baru tidak mungkin ada pada Allah, maka Allah itu tidak sama dengan makhluk (مخالفة للحوادث). Sehingga mustahil bagi Allah untuk mempunyai lawan dari sifat  مخالفة للحوادث , yaitu مماثلة للحوادث  ( sama dengan makhluk. 

و الله اعلم بالصواب

Komentar